Banyak sahabat yang berkeluh kesah atas bentuk kehidupannya yang tidak seindah kehidupan impian surgawi, atau bahkan seolah terjebak dalam tataran keseharian yang tidak beranjak dari derita dan sengsara. Jalan-jalan kehidupan seolah memang berputar dalam siklus tak bertepi dan berujung, hanya menyisakan ruang-ruang hampa tanpa harapan nyata. Detik berlalu menit berganti dan bahkan tahun berselang pun, hanya melahirkan serangkaian album kehidupan yang suram, gersang, tidak menarik jiwa sama sekali.
Namun apakah benar demikian? Seorang arif berkata bahwa hidup adalah syatu anugerah dan berkah tak terhingga, karena memberikan suatu kesempatan tak terbatas dalam memilih, apakah mulia dalam pengabdian sesama sebagai tabungan akan anugerah Illahi di kehidupan keabadian atau bahkan sebagian telah nampak dalam dunia kefanaan. Ataukah memang mengabdikan diri pada bentuk kehidupan sesaat yang memang memberikan manfaat keunggulan kehidupan yang instan: kekayaan duniawi, kemaharajaan kekuasaan, popularitas yang membuai.
Namun sebenarnya hidup adalah suatu kesempatan emas untuk mengembangkan kasih kepada sesama dan kehidupan luas, juga kearifan diri dalam bentuk pelayanan, pengabdian serta ketulusan kerendahan hati, kesabaran dan ketabahan. Karena hidup memang tidak selamanya indah, bahkan seorang Douglas McArthur berdoa agar kepada putranya diberikan kehidupan yang keras dan perjuangan tak kenal henti, agar putranya terdidik menjadi insan pemimpin dan tangguh terhadap kerasnya terpaan kehidupan. Hidup juga merupakan suatu kesempatan untuk mengejawantahkan diri, mengembangkan keluhuran hati Nurani, mengakhiri penderitaan dan membangun sukacita.
Secara mendalam, hidup juga merupakan suatu kesempatan untuk mewujudkan nilai dan makna hidup itu sendiri. Tidak perlu mencari, karena sebenarnya manusia hanya diminta untuk tafakur, hening dan berdialog dengan diri yang suci untuk menemukan “what the happines inside”. Kebahagiaan tidak akan timbul dari ornamen atau tambahan atribut semu yang dibuat dalam peradaban manusia, tetapi kebahagiaan adalah bilamana hidup yang sedang dimiliki, sepenuhnya didedikasikan bagi kehidupan luas.
Karena hidup adalah anugerah dan kesempatan, tentu akan ada batas dari hidup itu sendiri untuk selanjutnya berlayar di samudera kebahagiaan, yang sebenarnya merupakan suatu kesempatan luas untuk menentukan jati diri sejati dalam kehidupan. Dan karena hidup sebenarnya merupakan proses dinamis yang berjalan berulang, semua mengikuti prinsip tebar tuai, memperoleh refleksi perbuatan nyata selama kehidupan seperti layaknya sebuah pelaksaan tugas secara mirroring.
Selamat menikmati hidup